Deruan Pena

Assalamualaikum Menyambung artikel sebelumnya, tapi kali ini cerita setibanya di Aussie. Waktu itu nyampek Sydney pagi, sekitar jam 9 waktu sana. Mungkin karena persiapannya kurang dan cari-cari tips di blog agak susah ya… jadinya nyampek sana kita langsung pakek travel (suttle bus) menuju hostel, lumayan mahal sih sekitar Rp.150.000 dengan waktu tempuh sekitar setengah jam dari bandara, agak nyesel episode ini, karena ternyata hostelnya deket banget sama stasiun, sekitar 15 meter aja. Bandara Sydney sama kota Sydney uda kehubung sama subway, jadi nggak perlu khawatir. Untuk temen-temen yang mau naek subway bisa tanya ke petugas bandara sana. Oya waktu saya kesana nggak pakek data internet sama sekali jadi cuma ngandalin wifi-wifi gratis gitu, waktu cari hostel harus diperhatikan sungguhan ya fasilitas yang satu ini. Terkadang ada beberapa hostel yang berbayar untuk akses wifi atau gratisnya cuma waktu di ruangan tertentu, kalo menurut aku cari hostel yang akses wifinya free...

Seminggu di Sydney Assalamualaikum … Hei semua… kali ini saya mau sharing perjalanan ke Aussie, terkhusus ke Sydney. Perjalanannya sih tahun 2016 lalu, semoga infonya masih bermanfaat. Sebenarnya perjalanan ini tujuan utamanya bukan traveling, tapi international conference , tapi boleh lah ya menyelam sambil minum air, asal minumnya nggak kebanyakan hehe Ada beberapa trik dan tips buat temen-temen yang mau berkunjung ke negeri kanguru ini. Saya mencoba merangkum kebutuhannya dan itenerarynya meski nggak lengkap-lengkap banget ya. Tapi semoga kebutuhan primernya uda kerangkum. Pra keberangkatan Wah… kalo ngomongin tentang persiapannya pasti lumayan banyak ya, karena perjalanannya lintas negara. Semuanya nggak sama kayak di Indo, mulai dari culture, transportasi sampek cuaca. At least semua beda. Berikut poin-poin yang harus dipersiapkan: 1. Paspor dan Visa Meski kita punya tiket pesawat kalo nggak punya mereka, ujung-ujungnya nggak bakal bisa flight. Untuk pas...

Untaian kata merajut kisah Kali pertama sang Pena bersua Injakkan kaki ribuan warna Karena takdir Tuhan yang maha kasih                 Angin berhembus menyelam sunyi Gemilau cahaya menerangi Untuk masa silih berganti Simpan berjuta kenangan diri Tersadar karena Ilahi Rabbi Inilah titik yang dinanti Nada hidup tereksplorasi Awal langkah penuh harap, saling berbagi penuh makna