LPDP untuk Kita, LPDP untuk Indonesia
![]() |
Source: Google |
Beasiswa LPDP
Assalamualaikum..
Kali ini saya mau berbagi tentang pengalaman bagaimana
mendaftar LPDP dan apa saja yang harus dipersiapkan. Sekilas info, LPDP
merupakan salah satu lembaga penyalur dana beasiswa di Indonesia. Beasiswa LPDP
diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada anak negeri yang ingin melanjutkan
pendidikan program Magister dan Doktoral baik untuk universitas dalam negeri
maupun luar negeri. Dana beasiswa
yang diberikan mencakup berbagai hal, diantaranya:
1. Biaya Pendidikan
(registrasi, SPP dan Non-SPP seperti biaya thesis, konferensi dan jurnal)
2. Biaya Pendukung
(Biaya keberangkatan dan kepulangan, asuransi kesehatan, visa, hidup bulanan,
tunjangan keluarga untuk program doktor, kedatangan dan keadaan darurat)
Sedangkan untuk dokumen persyaratannya meliputi:
1. Ijazah pendidikan
terakhir
2. Transkrip nilai
pendidikan terakhir
3. Surat keterangan
sehat dan bebas narkoba
4. Surat rekomenasi
tokoh masyarakat
5. Sertifikat TOEFL/EILTS
6. Surat pernyataan beasiswa
7. Sertifikat lain
8. Esay (kontribusi
untuk Indonesia, Hal tersukses dalam hidup dan rencana studi)
9. KTP, KK serta
dokumen lain yang dibutuhkan sesuai dengan jalur masuk (regular atau afirmasi)
Dana beasiswa dan
dokumen persyaratan yang saya cantumkan diatas merupakan garis besar secara umum karena persyaratan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan LPDP. Untuk informasi jadwal
dan persyaratan lebih rinci dan update
dapat mengunduh booklet pendaftaran di link berikut :
Selanjutnya, saya akan menjabarkan tahapan seleksi yang telah
saya lalui sesuai dengan kebijakan LPDP 2017. Karena pada tahun 2017, tahapan
seleksinya nambah 1 tahap yaitu assessment
online dan kebetulan saya mendapatkan tahap ini. Btw, bahasa saya formal
sekali ya, kayak aparat negara hihihii. Berikut rangkuman tesnya ala saya.
1. Seleksi Administratif
Seleksi ini merupakan seleksi pertama kali yang kudu dilalui.
Pada tahap ini kita membuat akun (pada
link diatas), melengkapi data dan mengupload dokumen. Wajib lengkap sesuai ketentuan. Tidak ada sesuatu yang kudu
dilakukan sih, kecuali melengkapi berkas kita. So, masih adem ayem. Tapi kita
nggak boleh meremehkan juga, karena kata temen ada beberapa pendaftar yang
nggak lolos tahap ini. Tapi saya nggak tau alasan pastinya kenapa, bisa jadi dokumen
yang diupload kurang lengkap.
2. Seleksi Assessment
Online
Nah ini tahap baru sih… mulai diaplikasikan tahun 2017 dan
kebetulan saya dapet tahap ini. Tahap ini susah-susah gampang menurut saya sih.
Karena tesnya tentang kepribadian, nggak ada rumus yg kudu dihafal dan nggak
ada angka yang harus dihitung. Tapi.. banyak juga yg gugur pada tahap ini. Assessment
online itu tesnya kita ngerjakan sekitar 220 soal tanpa batas waktu, tapi saya
selesai sekitar 30 menit. Soalnya berupa pilihan, tinggal klik jawaban sesuai
persepsi kita. Nggak ada jawaban bener dan salah. Ini juga poin tersulitnya. Kayaknya
dari 220 soal yang kita kerjakan, sistem secara otomatis mengetahui karakter kepribadian
kita.Amazing. Tapi kalo ini kita nggak tau hasilnya, cuma LPDP yang tau dan
sepertinya sistem yg menyeleksi. Ada nih soal yang masih saya ingat, meskipun
redaksinya nggak sama persis.
Saya lebih menyukai bekerja secara tim.
O Setuju O Ragu-ragu O Tidak
setuju
Saya lebih menyukai musik…
O
Tradisional O Modern
Kurang lebihnya gitu sih. Nanti di pagenya ada panduannya
kok, sebelum mengerjakan kalian harus baca instruksi dengan cermat. Salah satu
poin yang saya ingat adalah sebisa mungkin kita menghindari jawaban ragu-ragu. Pada
waktu itu, saya nggak ada yang jawab ragu. Oya, karena ini tesnya online, jadi waktu
ngerjakan kalian harus pastikan bahwa koneksi kuat, nggak goyah dan nggak putus
nyambung kayak kisah cinta doi ya.
3. Seleksi Substantif
Menurut saya ini tes terberat, lebih berat dari rindu (alay).
Kalo ditimbang nggak tau berapa ribu kilo beratnya hihiii. Oya, ini tes
tahapnya sistem gugur. Kalo nggak lolos tahap 1 (seleksi administrasi) nggak
akan lanjut tahap 2 (assessment online) dan seterusnya. Setelah lolos tahap assessment
online, nanti kalian akan melalui tahap ini. Sebelumnya LPDP memberikan undangan
ke kita untuk waktu dan tempat tesnya. Kalo semisal kita nggak bisa hadir pada
waktu yang uda ditentukan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan, maka bisa
banget menghubungi email CSO LPDP,
berikut ini:
Kembali ke seleksi tahap ini ya. Seleksi substantif ada 3
tes, meliputi wawancara, leaderless
group discussion sama on the spot essay. Untuk waktu tesnya masing-masing
pelamar beda ya… ada yang sehari langsung, ada pula yang dua hari. Jadi harus jeli
lihat jadwal yang uda dikasih LPDP ke kita.
Wawancara
Tahap ini lumayan serem juga, kayak rumah hantu di
wahana-wahana bermain. Ruangannya tenang, terang alias nggak gelap dan dingin
kayak dikutub (mungkin karena saya terjangkit virus gugup kala itu).
Ada beberapa kursi yang berjejer di sudut-sudut ruangan,
setiap jejeran itu ada 3 kursi yang diduduki 3 interviewer dan 1 kursi di
depannya (pastinya spesial untuk kita). Persiapkan dengan matang dan lontarkan
jawaban terbaik. Kalo berdasarkan pengalaman pribadi saya kala itu, pertama
kita disuruh menceritakan diri kita. Waktu itu saya bercerita tentang biodata
pribadi sampai aktivitas dan prestasi yang saya raih. Terus nanti interviewer timbal
balik ke kita alias tanya-tanya. Kalo tahap ini, kalian harus rilex dan rendah
hati. Berikan jawaban-jawaban yang realistis, jangan mengandai-andai. Setelahnya,
bergantian yang tanya ke interviewer selanjutnya. Oya, saya sempet juga ditanya
bahasa Inggris, jadi kalian juga harus menyiapkan hal ini juga, meskipun
tujuannya mau ke Universitas dalam negeri. Kalo wawancara untuk universitas
luar negeri, full B Inggris. Hmm.. untuk topik pertanyaannya, saya kasih poin
dibawah ini ya.
1. Ceritakan diri kamu!
2. Kenapa kok mau lanjut studi? Apa cita-citamu? Kenapa kok
milih cita-cita seperti itu?
3. Apa isu terkini Indonesia dan bagaimana sikapmu?
4. Apa hal terberat dalam hidup yang pernah kamu lalui dan
bagaimana menyikapinya?
5. Apa kontribusi yang sudah kamu lakukan untuk Indonesia?
6. Pernah berorganisasi? Pernah memimpin? Apa kendalanya? Bagaimana
jalan keluarnya?
7. Mau ke universitas mana? Kenapa? Uda punya dosen
pembimbing thesis?
8. Apa jurusan yang mau dipilih? Apa bedanya sama jurusan
pendidikan sebelumnya? Apa ada perluasan ilmunya?
9. Apa manfaat jurusan kamu untuk Indonesia ke depan?
10. Kontribusi apa yang akan kamu lakukan untuk Indonesia?
11. dsb. (saya lupa wkwkwk)
Intinya, kalian harus mempelajari isu terkini Indonesia dan
esay yang uda kita buat (kontribusi untuk Indonesia, hal tersukses dalam hidup
& rencana studi). Sebelum tes, harus belajar pertanyaan2 apa yang sekiranya
akan muncul atau akan ditanyakan interviewer dari esay kita. Tebak aja semampu
kita. Oya, waktu pertama kali masuk saya sarankan mengucapkan salam dan menebar
senyum. Jangan terlihat gugup, sok-sok an tenang aja wkwkwk. Saya yakin kita
pandai berpura-pura, apalagi cewek (apa sih). Uda ya .. kita move on ke tes
selanjutnya.
On The Spot Essay
Oya, urutan tes realnya nggak harus urut kayak gini. Beda-beda
sesuai jadwal kita masing-masing ya. Pada tahap ini kita dikasih waktu 30 menit
untuk menulis sesuai topik yang diberikan yang kita nggak tau sebelumnya. Kala itu
saya dikasih 2 pilihan topik, kalo nggak salah ini:
1. Perataan harga BBM
2. Kebaikan vs
kecerdasan
Kita cuma disuruh
pilih salah satu aja kok. Karena saya nggak terlalu tahu menahu tentang urusan
ekonomi, jadi saya pilih kebaikan vs kecerdasan. Nanti disoalnya, ada beberapa
poin yang harus kita kritisi. Sebelum tes, saya sempat belajar sih untuk
menyusun esay seperti menentukan main topic tiap paragraf. Untuk latihan,
kalian bisa coba juga gaes, biar agak terbiasa menulis. Karena menulis itu,
susah-susah gampang juga. Karena susunannya harus terorganisir dan untuk
memulainya pun juga susah. Ada batas minimal kata yang kudu kita tulis, tapi
saya lupa. Maaf ya. Tapi kala itu saya memenuhi seluruh halaman dan nggak menghitung
jumlah katanya. Jadi kita dikasih 1 lembar kertas ukuran folio bolak-balik bisa
ditulis. Jadi saya full 2 halaman, saking semangatnya dan biar aman juga wkwkwk.
Kita bisa nulis dengan ukuran font standart nggak terlalu gendut atau terlalu
tiny. Sebisa mungkin kalo nulis awal paragraf tentang gambaran umum, paragraf
yang tengah-tentang ulasan kita, kalo bisa dilengkapi solusi dan paragraf terakhir
tentang kesimpulan dari apa yang kita tulis.
Leaderless Group Discussion
Pada tahap ini kita disuruh diskusi. Waktu itu saya
sekelompok sekitar 8 orang. Kita dikasih waktu sekitar 25 menit untuk berdiskusi,
dengan diamati 2 orang judges. Topik diskusinya dikasihkan ya waktu tesnya,
jadi sebelumnya kita nggak tau. Untuk topiknya
kita dikasih selembar kertas yang bisa dibaca 5 menit sebelum memulai diskusi. Oya,
diskusinya nggak ada moderator. Sebisa mungkin kesempatan untuk berbicara sama
rata setiap individunya, alias adil ya. Kala itu, saya dan kelompok dapat topik
“Bonus Demografi”. Meski pun diskusinya kelompok, penilaiannya tetep individu. Usahakan
menyampaikan dengan tenang, tidak menggebu-gebu dan tetap rendah hati,
menghargai pendapat orang lain. Ketika uda mendekati akhir tes, penilai meminta
kita untuk perwakilan salah satu orang menyimpulkan diskusi kita. Done. Tunggu deh pengumuman akhirnya
sampai waktu yang ditentukan.
Maaf ya ini artikel jadinya panjang kebangetan. Semua yang
tertulis berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin setiap awardee memiliki cara
pandang yang berbeda. Mohon maaf kalo ada salah kata. Semoga bermanfaat dan
bisa menjadi keluarga LPDP juga. Salam semangat meraih asa :)
Wassamualaikum..
Komentar
Posting Komentar